AIpusatID – Dunia kripto kembali dihebohkan oleh skandal penipuan yang melibatkan dua petinggi perusahaan raksasa kripto, MoonPay. Dalam laporan resmi yang diajukan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) ke Pengadilan Distrik Columbia, disebutkan bahwa para pelaku berhasil menipu dua eksekutif perusahaan tersebut dengan modus sumbangan politik palsu, dengan nilai kerugian mencapai US$250.000 atau sekitar Rp4 miliar.
Pengaduan hukum tersebut mengungkap bahwa para korban didorong untuk mengirim donasi menggunakan mata uang kripto Ethereum (ETH) kepada sebuah komite politik palsu yang mengatasnamakan diri sebagai panitia pelantikan pasangan Donald Trump dan J.D. Vance sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat.
Baca juga: Waspada! Investasi Kripto Bodong Menyebar Lewat Medsos, OJK Jangan Terjebak Janji Manis
Meskipun Departemen Kehakiman tidak secara eksplisit menyebutkan nama lengkap korban, dalam dokumen tersebut hanya dituliskan dua nama: “Ivan” dan “Mouna”. Namun, publik dengan cepat mengaitkan nama-nama tersebut dengan Ivan Soto-Wright (CEO MoonPay) dan Mouna Ammari Siala (CFO MoonPay), karena kesamaan nama dan dompet digital yang digunakan.

Modus Penipuan Bertopeng Donasi Politik
Berdasarkan dokumen pengaduan, para korban menerima email dari seseorang yang mengaku sebagai Steve Witkoff, salah satu tokoh yang dikenal publik sebagai ketua komite pelantikan politik Trump-Vance. Namun, pelaku menggunakan alamat email yang mencurigakan: “steve_witkoff@t47lnagural” – dengan huruf “L” yang menggantikan huruf “i” dalam kata “inaugural”, sebuah trik klasik dalam dunia phishing untuk mengelabui korban.
Dalam email tersebut, korban diminta menyumbang sebesar US$250.000 dalam bentuk Ethereum. Tanpa curiga, permintaan itu pun dipenuhi. Bahkan, dalam bukti komunikasi yang diajukan DOJ, terlihat isi email dari Mouna kepada pelaku bertanggal 26 Desember 2024 yang menyatakan:
“Hi Steve – our contribution of $250k was just processed. Here is the confirmation.”
Baca juga: Usai Diretas, Nobitex Mulai Pulihkan Layanan Kripto Secara Bertahap
Email itu disertai dengan tautan transaksi dari Etherscan yang memperlihatkan aktivitas pengiriman dana, termasuk dompet Ethereum yang dikenal luas sebagai milik CEO MoonPay, Ivan Soto-Wright.
Jejak Dana dan Keterlibatan Pelaku dari Nigeria
Departemen Kehakiman AS menjelaskan bahwa setelah dana berhasil diterima oleh pelaku, langkah selanjutnya yang diambil adalah upaya pencucian uang kripto tersebut. Dana kemudian diteruskan ke berbagai alamat dompet lain guna menyamarkan jejak digital dan menyulitkan pelacakan.
Lebih lanjut, investigasi DOJ menelusuri aliran dana tersebut dan mengaitkannya dengan seorang individu bernama Ehiremen Aigbokhan, yang berasal dari Nigeria. DOJ mengklaim bahwa dari satu akun Binance atas nama Ehiremen, terdapat sekitar 20.017 USDT berbasis Ethereum yang berasal dari hasil penipuan. Total aset yang diminta untuk disita dalam kasus ini mencapai 40.353 USDT.ETH.
Permintaan resmi penyitaan telah diajukan ke pengadilan sebagai bagian dari proses hukum terhadap pelaku yang diduga kuat beroperasi lintas negara dan menggunakan taktik digital canggih untuk menipu korbannya.
Baca juga: Upbit Indonesia: Semester Kedua 2025 Jadi Penentu Arah Industri Kripto Global
MoonPay Belum Beri Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak MoonPay terkait kasus yang menimpa dua eksekutif puncaknya. Permintaan konfirmasi telah diajukan oleh sejumlah media internasional termasuk The Verge, namun pihak perusahaan masih bungkam.
MoonPay sendiri dikenal luas sebagai platform pembayaran kripto yang memungkinkan konsumen membeli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan NFT menggunakan metode pembayaran konvensional seperti kartu kredit. Perusahaan ini dijuluki sebagai “PayPal-nya dunia kripto” karena kemudahan transaksinya dan telah digunakan oleh banyak selebritas dunia dalam pembelian NFT, termasuk koleksi Bored Ape Yacht Club yang sempat viral.
Baca juga: Pasar Kripto Ambruk US$44 Miliar, Ini Penyebab Utamanya!
Bahkan, MoonPay juga sempat menjadi pemain kunci dalam gelombang pembelian memecoin bertema Trump yang sempat heboh di awal tahun. Perusahaan mengklaim bahwa peluncuran memecoin tersebut berhasil menarik lebih dari 750 ribu pengguna baru ke platform mereka.
Penipuan Kripto Kian Marak, Investor Diminta Waspada
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi para pelaku industri kripto, baik individu maupun institusi, untuk lebih waspada terhadap berbagai bentuk penipuan digital yang semakin canggih. Modus yang digunakan tak lagi sekadar phising umum, tetapi kini menyasar langsung pada nama-nama besar di industri dengan kedok yang meyakinkan—seperti sumbangan politik.
Pengamat keamanan siber mengingatkan bahwa pengguna kripto harus selalu memverifikasi identitas pengirim email, mengecek keaslian domain, dan tidak tergesa-gesa dalam mengirimkan dana dalam jumlah besar tanpa konfirmasi berlapis.