Usai Diretas, Nobitex Mulai Pulihkan Layanan Kripto Secara Bertahap

Usai Diretas, Nobitex Mulai Pulihkan Layanan Kripto Secara Bertahap

AipusatID – Setelah mengalami serangan siber besar-besaran yang mengguncang kepercayaan para penggunanya, bursa kripto terbesar di Iran, Nobitex, kini mulai mengembalikan akses ke dompet aset digital milik para pengguna. Proses pemulihan dilakukan secara bertahap, dimulai dari akun-akun yang telah melewati proses verifikasi identitas.

Menurut laporan dari CoinMarketCap, Senin (30/6/2025), peretasan ini diduga dilakukan oleh kelompok hacker pro-Israel yang dikenal dengan nama “Gonjeshke Darande.” Aksi tersebut berdampak signifikan terhadap berbagai aset kripto utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), hingga stablecoin, dan sempat mengganggu aktivitas perdagangan di platform tersebut.

Baca juga: Waspada! Investasi Kripto Bodong Menyebar Lewat Medsos, OJK Jangan Terjebak Janji Manis

Melalui keterangan resminya, Nobitex menyatakan bahwa pemulihan layanan dilakukan dengan hati-hati guna memastikan keamanan maksimal bagi para penggunanya.

“Kami telah memulai pembukaan akses dompet secara bertahap. Fokus utama kami saat ini adalah mengaktifkan kembali fitur penarikan, penyetoran, dan perdagangan, khususnya bagi pengguna yang sudah diverifikasi, dengan gangguan sekecil mungkin,” tulis Nobitex lewat kanal komunikasinya.

Usai Diretas, Nobitex Mulai Pulihkan Layanan Kripto Secara Bertahap
Usai Diretas, Nobitex Mulai Pulihkan Layanan Kripto Secara Bertahap

Langkah Serius Nobitex Pastikan Keamanan Aset Pengguna

Nobitex menegaskan bahwa mereka menerapkan sistem keamanan yang diperketat selama proses pemulihan ini. Setiap pengguna harus melalui prosedur verifikasi ulang dan pengecekan keamanan menyeluruh, demi mencegah penyalahgunaan atau penyusupan lebih lanjut.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Nobitex juga mengimbau seluruh penggunanya untuk tetap tenang dan mengikuti panduan resmi yang disampaikan melalui kanal komunikasi mereka.

Disclaimer: Segala bentuk keputusan investasi berada di tangan investor masing-masing. Pastikan Anda melakukan analisa menyeluruh sebelum melakukan transaksi kripto. Redaksi tidak bertanggung jawab atas risiko investasi yang timbul.

Baca juga: Upbit Indonesia: Semester Kedua 2025 Jadi Penentu Arah Industri Kripto Global

Peran Elliptic dalam Pelacakan Dana Curian

Dalam perkembangan lain, perusahaan analitik blockchain Elliptic turut mengambil bagian dalam investigasi insiden ini. Mereka telah menandai semua alamat dompet digital yang terindikasi terkait dengan aksi peretasan Nobitex, guna memudahkan pelacakan dan mencegah perpindahan dana curian ke ekosistem kripto lainnya.

“Kami telah mengidentifikasi dan memberi label pada seluruh alamat dompet yang berhubungan dengan insiden Nobitex. Tindakan ini penting untuk mendukung kepatuhan dan membantu bursa lain menghindari interaksi dengan aset yang sudah terkontaminasi,” jelas pihak Elliptic.

Respon Pemerintah Iran: Pembatasan Akses Internet

Merespons kejadian ini, pemerintah Iran sempat membatasi akses internet nasional sebagai bagian dari strategi pertahanan digital. Langkah ini diambil guna menekan dampak yang lebih luas akibat serangan siber yang dianggap memiliki muatan geopolitik dan tingkat kompleksitas tinggi.

Baca juga: Saham PACK dan UDNG Kembali Diperdagangkan di BEI Hari Ini, Simak Pergerakan Terbarunya

Mengikuti Pola Global dan Tantangan Regulasi Kripto

Kasus Nobitex mencerminkan pola penanganan insiden yang juga kerap dilakukan oleh bursa-bursa kripto internasional saat menghadapi peretasan besar. Biasanya, langkah pertama adalah menghentikan sementara layanan, kemudian menekankan perlindungan data dan aset pengguna sebelum sistem dibuka kembali.

Insiden ini diperkirakan akan mempercepat lahirnya kebijakan regulasi baru di sektor kripto regional. Selain itu, akan mendorong peningkatan teknologi keamanan serta transparansi pelacakan aset digital di masa depan.

Kepercayaan pengguna adalah aset paling berharga bagi platform kripto. Oleh karena itu, Nobitex kini menghadapi tantangan besar untuk membangun ulang kredibilitas dan memastikan insiden serupa tak kembali terulang.