AipusatID – Minat masyarakat Indonesia terhadap pasar saham terus tumbuh, terlebih sejak pandemi mempercepat adopsi platform digital investasi. Namun, banyak pemula yang masih menyamakan trading saham dengan investasi saham, padahal keduanya memiliki pendekatan, strategi, dan risiko yang berbeda.
Memahami perbedaan antara trading dan investasi sangat penting sebelum terjun langsung ke pasar modal agar tidak salah langkah.
Apa Itu Trading Saham?
Trading saham adalah aktivitas jual beli saham dalam jangka waktu singkat. Tujuan utamanya adalah meraih keuntungan dari selisih harga (capital gain) dalam waktu cepat, mulai dari menit hingga beberapa hari.
Karakteristik Trading Saham
- Fokus pada analisis teknikal: grafik harga, indikator, dan tren pasar.
- Perlu waktu aktif memantau pasar secara real-time.
- Risiko tinggi karena fluktuasi harga yang cepat.
- Umumnya digunakan oleh mereka yang memiliki waktu dan pengalaman lebih.
Baca juga: Dompet Digital: Canggih dan Praktis, tapi Ada Catatannya
Jenis-Jenis Trading Saham
- Scalping: Transaksi sangat cepat dalam hitungan menit.
- Day Trading: Buka-tutup posisi di hari yang sama.
- Swing Trading: Menahan saham selama beberapa hari.
- Position Trading: Menahan saham beberapa minggu atau bulan, tetap berdasarkan teknikal.
Apa Itu Investasi Saham?
Berbeda dengan trading, investasi saham adalah kegiatan membeli saham untuk disimpan dalam jangka panjang, dengan harapan memperoleh keuntungan dari pertumbuhan nilai perusahaan dan dividen.
Karakteristik Investasi Saham
- Berbasis analisis fundamental: laporan keuangan, kinerja perusahaan, sektor industri.
- Cocok untuk pemula yang tidak punya banyak waktu memantau pasar.
- Risiko lebih rendah dibandingkan trading jika dilakukan dengan strategi jangka panjang.
- Cocok sebagai sarana membangun kekayaan secara bertahap.
Tabel Perbandingan Trading vs Investasi Saham
Aspek | Trading Saham | Investasi Saham |
Tujuan | Keuntungan cepat | Pertumbuhan jangka panjang |
Analisis yang digunakan | Teknikal | Fundamental |
Jangka waktu | Pendek (menit hingga minggu) | Panjang (tahun) |
Risiko | Tinggi | Lebih stabil |
Waktu & perhatian | Aktif, intensif | Pasif, bisa jarang dipantau |
Mana yang Cocok untuk Pemula: Trading atau Investasi?
Pemula sebaiknya memulai dari investasi saham, karena:
- Risiko lebih terkendali.
- Tidak perlu waktu aktif setiap hari.
- Fokus pada edukasi dan pemahaman bisnis.
Namun, tidak ada larangan untuk mencoba trading, asalkan:
- Mulai dari modal kecil.
- Gunakan akun simulasi (demo).
- Belajar analisis teknikal terlebih dahulu.
Baca juga: Fintech Meroket! Begini Cara Kerja, Manfaat, dan Ragam Jenisnya di Indonesia
Tips Memulai Trading dan Investasi Saham untuk Pemula
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan pemula agar tidak salah langkah:
1. Buka Rekening Saham di Sekuritas Resmi
Pilih perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK. Banyak aplikasi seperti Ajaib, Bibit, Stockbit, MOST, Mirae, dan lainnya menyediakan proses pendaftaran online.
2. Tentukan Tujuan dan Profil Risiko
Kenali apakah Anda tipe yang agresif, moderat, atau konservatif. Ini akan menentukan strategi dan jenis saham yang dipilih.
3. Mulai dari Nominal Kecil
Tak perlu langsung investasi besar. Gunakan dana yang siap rugi, bukan dana kebutuhan pokok.
4. Belajar dari Sumber Kredibel
Baca buku, ikuti webinar, dan cari informasi dari kanal YouTube atau portal edukasi pasar modal yang terpercaya.
5. Hindari Rekomendasi “Saham Gorengan”
Jangan terjebak iming-iming cuan cepat. Pelajari dulu latar belakang saham tersebut.
Baca juga: Cara Cerdas Menabung Meski Gaji Pas-pasan di Tengah Tekanan Ekonomi
Kesalahan Umum Pemula di Dunia Saham
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemula antara lain:
- Membeli saham tanpa analisis.
- Panik saat harga turun, lalu menjual rugi.
- Mengikuti pom-pom saham dari media sosial.
- Tidak punya strategi beli-jual yang jelas.
- Tidak melakukan diversifikasi portofolio.
Baca juga: Strategi Bijak Berinvestasi Reksa Dana di Masa Ekonomi Tak Menentu
Trading dan Investasi Saham Butuh Ilmu dan Kendali Emosi
Trading dan investasi saham adalah dua pendekatan yang berbeda tapi sama-sama bisa menguntungkan jika dilakukan dengan benar. Pemula sebaiknya memahami keduanya, lalu memilih yang paling sesuai dengan waktu, tujuan, dan toleransi risiko.