AIpusatID – Investasi saham kini menjadi salah satu pilihan populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun bagi pemula, terjun ke dunia saham tanpa pengetahuan yang cukup bisa berisiko besar. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara menganalisis saham secara tepat sebelum memutuskan menanamkan modal.
Berikut ini enam langkah praktis menganalisis saham yang bisa langsung diterapkan oleh pemula:
Baca juga: Tak Cuma Soal Untung-Rugi, Ini Perbedaan Trading dan Investasi Saham yang Wajib Diketahui Pemula
1. Tentukan Dulu Tujuan Investasimu
Langkah awal yang krusial adalah menentukan apa tujuan kamu berinvestasi. Apakah untuk dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau untuk menambah aset jangka panjang?
Mengetahui tujuan ini akan membantu kamu menentukan strategi dan memilih saham yang sesuai dengan kebutuhan serta jangka waktu investasi.

2. Pilih Perusahaan yang Solid dan Berkinerja Baik
Setelah mengetahui tujuan, saatnya memilih perusahaan yang tepat. Caranya? Cek performa keuangan perusahaan melalui laporan tahunan yang mencakup:
- Laba bersih: Apakah naik dari tahun ke tahun?
- Pendapatan: Stabil atau justru merosot?
- Arus kas: Positif atau negatif?
Contohnya, jika sebuah perusahaan teknologi berhasil meningkatkan laba dari Rp100 miliar menjadi Rp300 miliar dalam 5 tahun, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut memiliki prospek cerah.
Gunakan Rasio Keuangan untuk Menilai Kesehatan Bisnis
Beberapa rasio penting yang perlu kamu cermati:
- Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER)
Semakin rendah, semakin aman. Misalnya, utang Rp200 miliar dan ekuitas Rp800 miliar berarti DER-nya hanya 0,25 — itu sehat! - Rasio Price to Earnings (P/E)
Jika P/E-nya 10, artinya investor rela membayar Rp10 untuk setiap Rp1 laba perusahaan. Angka ini bisa menunjukkan apakah saham undervalued atau overvalued.
3. Gunakan Analisis Top Down: Lihat dari Makro hingga Mikro
Pendekatan top-down adalah metode analisis yang dimulai dari kondisi ekonomi besar hingga ke perusahaan secara spesifik.
- Analisis Makro: Perhatikan pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga kebijakan pemerintah. Jika PDB tumbuh 5% dan inflasi terkendali di 3%, sektor bisnis biasanya lebih stabil.
- Analisis Sektoral: Cek tren industri tempat perusahaan berada. Misalnya, industri digital atau software sedang naik daun? Bisa jadi peluang.
- Analisis Mikro: Lihat efisiensi operasional perusahaan, misalnya margin laba yang terus meningkat.
Baca juga: Cara Cerdas Memulai Investasi Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula agar Tak Salah Langkah
4. Hitung Cost of Fund (Biaya Modal)
Cost of fund menunjukkan berapa besar biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk menjalankan bisnis. Misalnya, jika biaya modal perusahaan 8%, namun return yang dihasilkan 12% per tahun, maka investasi tersebut dinilai menguntungkan.
5. Ambil Keputusan Berdasarkan Data, Bukan Emosi
Dari semua analisis yang dilakukan, kamu bisa menyimpulkan apakah saham tersebut layak dibeli. Contohnya:
- Perusahaan XYZ menunjukkan pertumbuhan stabil.
- Industri teknologinya sedang berkembang.
- Return lebih tinggi dari biaya modal.
Maka kamu bisa memutuskan membeli 100 lembar saham dengan harga Rp50 per lembar — bukan karena ikut-ikutan, tapi berdasarkan riset.
6. Lakukan Pemantauan dan Evaluasi Secara Berkala
Analisis tidak berhenti setelah membeli saham. Kamu tetap harus memantau perkembangan bisnis perusahaan dan kondisi ekonomi secara berkala. Evaluasi tahunan sangat dianjurkan agar strategi investasimu tetap on-track.
Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Investor Pemula
Meski sudah belajar analisis, banyak investor pemula yang tetap tergelincir. Berikut kesalahan yang harus dihindari:
- Tidak Melakukan Riset Mendalam
Jangan asal beli saham karena rekomendasi teman. Pelajari dulu prospek perusahaan dan industrinya. - Terlalu Percaya Sumber Tak Terpercaya
Hindari mengambil keputusan berdasarkan rumor atau grup investasi yang tak jelas sumbernya. - Mengabaikan Diversifikasi
Menaruh seluruh dana di satu saham sangat berisiko. Sebar portofolio agar jika satu rugi, yang lain tetap bisa cuan.
Baca juga: 6 Langkah Jitu Belajar Trading Forex untuk Pemula, Biar Cuan Nggak Buntung!
Investasi Saham Butuh Ilmu, Bukan Cuma Insting
Sebelum terjun, lakukan riset saham secara menyeluruh dan gunakan platform riset saham terpercaya seperti yang disediakan Fima.co.id. Untuk kamu yang juga tertarik berinvestasi reksa dana.
Baca juga: Cara Aman Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Lengkap Biar Cuan, Bukan Buntung
Penutup
Menguasai cara menganalisis saham adalah langkah awal menuju investasi yang cerdas. Dengan menerapkan enam langkah di atas, kamu tidak hanya bisa menghindari kerugian, tapi juga meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang. Jangan lupa, selalu evaluasi dan terus belajar agar jadi investor yang makin cermat!