AIpusatID – Pasar saham Indonesia sedang melempem. IHSG stagnan dalam sepekan terakhir, transaksi minim, dan investor asing terus net sell selama 12 hari berturut-turut. Namun di balik lesunya pasar, tersimpan peluang emas bagi investor berani.
Apa Penyebab Market Sepi?
- Data ekonomi melemah, seperti PMI manufaktur yang kontraksi 3 bulan beruntun.
- Negosiasi RI–AS soal perdagangan yang membuat investor wait and see.
- IPO serentak seperti CDIA, BLOG, COIN yang menyedot dana ritel.
- Outlook GDP kuartal II/2025 diperkirakan lesu, karena tak ada dorongan musiman seperti Lebaran.
- Investor juga menanti nota keuangan pemerintah pada 16 Agustus 2025 untuk proyeksi ekonomi ke depan.
Baca juga: Satgas PASTI Jabar Ungkap Modus Baru Penipuan Keuangan, Kerugian Capai Rp142 Triliun

Strategi Investasi Saat Market Lagi Loyo
Dalam kondisi lesu seperti ini, strategi “beli saat harga masih Loyo” bisa jadi jurus ampuh. Tapi perlu kesabaran tinggi dan analisa yang kuat.
Baca juga: Strategi Bijak Berinvestasi Reksa Dana di Masa Ekonomi Tak Menentu
Tips Strategi Masuk:
- Rancang rencana modal. Misal target beli saham BMRI senilai Rp100 juta.
- Pilih strategi masuk:
- Lump Sum Bertahap: beli dengan dana siap, dicicil 2–5 kali.
- DCA (Dollar Cost Averaging): cicil per bulan selama 1–2 tahun.
- Jual saat cuan muncul, meski baru 3–6 bulan, apalagi jika risiko ekonomi belum mereda.
Ini 3 Saham Murah Pilihan Juli 2025
Baca juga: Investasi Valas dan Emas: Alternatif Cerdas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Saham Big Caps – Big Bank
Saham bank besar seperti BMRI, BBRI, BBNI, dan BBCA dinilai sudah diskon secara valuasi.
- BBRI: Potensi naik 21%
- BMRI: Potensi naik 15,2%
- BBNI: Potensi naik 13,3%
- BBCA: Potensi naik 12,3%
Valuasi PBV keempatnya berada di bawah rata-rata 5 tahun terakhir, tanda saham ini sedang “murah”.
Saham Middle Caps – HRUM
Emiten tambang batu bara dan nikel ini mencatatkan lonjakan laba hingga 374% di kuartal I/2025. Valuasi di bawah PBV historis, tapi butuh kesabaran ekstra karena sektor komoditas masih dalam fase pemulihan.
Saham Small Caps – ASRI
Saham properti ini tertekan akibat rugi selisih kurs, tapi diprediksi bisa rebound hingga 1000% dari laba bersih tahun sebelumnya. Valuasi juga tergolong sangat rendah.
Market lesu bukan berarti peluang hilang. Justru saat inilah waktu ideal berburu saham murah dengan fundamental kokoh. Kuncinya: rencana matang, strategi masuk yang tepat, dan mental tahan banting.