Jakarta, AIpusatID – Di tengah kemajuan teknologi, e-wallet atau dompet digital kini makin mendominasi kehidupan sehari-hari. Mulai dari bayar makanan, pesan ojek, belanja online, hingga donasi, semua bisa dilakukan hanya lewat sentuhan layar ponsel. Namun sayangnya, kemudahan ini justru sering membuat pengeluaran tak terasa, dan uang pun cepat “menghilang”.
Padahal, kalau dimanfaatkan dengan cermat, e-wallet bisa jadi alat bantu menabung yang efisien dan menyenangkan. Saat ini, banyak platform dompet digital yang sudah menyediakan fitur “kantong terpisah”, cashback harian, pencatatan transaksi otomatis, hingga sistem “auto-saving”.
Baca juga: Waspada! Investasi Kripto Bodong Menyebar Lewat Medsos, OJK Jangan Terjebak Janji Manis
Menurut Aulia Ramadhani, Digital Financial Educator dari komunitas #MelekUang, kunci utama agar e-wallet tak jadi sumber kebocoran finansial adalah memisahkan dana sejak awal.
“Buat pos khusus di e-wallet, misalnya lewat fitur ‘kartu tujuan’ atau ‘kantong digital’. Perlakukan itu seperti celengan virtual yang tidak boleh disentuh. Ini penting agar kita tetap disiplin,” kata Aulia dalam sebuah webinar Literasi Finansial Milenial, April lalu.

Trik Jitu Menabung di E-Wallet
Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar menabung via e-wallet makin optimal. Salah satunya, atur auto-transfer langsung ke dompet digital setiap awal bulan, segera setelah menerima gaji. Dengan begitu, menabung jadi prioritas utama, bukan sisa dari pengeluaran.
Baca juga: Upbit Indonesia: Semester Kedua 2025 Jadi Penentu Arah Industri Kripto Global
Tak hanya itu, beberapa aplikasi juga menawarkan fitur “round up”—di mana sisa kembalian dari transaksi otomatis disisihkan ke tabungan. Jumlahnya mungkin kecil, tapi kalau konsisten bisa jadi lumayan di akhir bulan.
Dr. Intan Permata, psikolog konsumen dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya kontrol diri dalam penggunaan e-wallet.
“Transaksi digital itu sering bikin kita lupa diri. Karena semuanya serba instan, orang jadi nggak sadar sudah belanja banyak. Makanya penting untuk tetapkan batas pengeluaran harian dan rutin cek laporan transaksi,” jelasnya.
Baca juga: Usai Diretas, Nobitex Mulai Pulihkan Layanan Kripto Secara Bertahap
Komitmen Kuat, Hasil Maksimal
Menabung lewat e-wallet sebenarnya tak butuh nominal besar. Mulailah dari jumlah kecil yang konsisten, tetapkan target bulanan, dan nikmati prosesnya. E-wallet bukan sekadar alat belanja—dengan strategi yang tepat, ia bisa menjadi partner menabung yang handal di era serba digital ini.
Ingat, bukan soal seberapa canggih aplikasinya, tapi seberapa disiplin kita mengelola keuangan. Jangan biarkan uang hanya numpang lewat—saatnya manfaatkan e-wallet untuk masa depan finansial yang lebih stabil!