Harga Emas Antam Terus Melemah, Sementara IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.911

Harga Emas Antam Terus Melemah, Sementara IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.911

AipusatID – Pasar keuangan Indonesia pagi ini bergerak beragam. Harga emas batangan keluaran Antam kembali melanjutkan tren pelemahan, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru dibuka menghijau dan menunjukkan sinyal optimisme dari investor. Lantas, apa yang menyebabkan harga emas turun dan IHSG justru naik?

 Harga Emas Antam Turun Lagi, Kini di Rp 1.880.000 per Gram

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Senin (30/6/2025) turun sebesar Rp 4.000 per gram ke posisi Rp 1.880.000 per gram. Ini merupakan kelanjutan dari penurunan tajam sebelumnya, yakni Rp 23.000 per gram pada Sabtu lalu, menjadikan total penurunan dua hari terakhir mencapai Rp 27.000 per gram.

Baca juga: Dompet Digital: Canggih dan Praktis, tapi Ada Catatannya

Apa Penyebab Harga Emas Turun?

  1. Penguatan Dolar AS:
    Nilai tukar dolar AS yang semakin kuat membuat harga emas cenderung terkoreksi karena menjadi lebih mahal bagi negara lain.
  2. Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS:
    Pasar global masih mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, yang biasanya membuat investor beralih dari aset safe haven seperti emas ke instrumen berbunga.
  3. Inflasi Global Mulai Mereda:
    Menurunnya tekanan inflasi di sejumlah negara membuat daya tarik emas sebagai lindung nilai melemah.

Baca juga: Tak Cuma Soal Untung-Rugi, Ini Perbedaan Trading dan Investasi Saham yang Wajib Diketahui Pemula

Rincian Harga Emas Antam Hari Ini (30 Juni 2025)

UkuranHarga
0,5 gramRp 990.000
1 gramRp 1.880.000
2 gramRp 3.700.000
3 gramRp 5.525.000
5 gramRp 9.175.000
10 gramRp 18.295.000
25 gramRp 45.612.000
50 gramRp 91.145.000
100 gramRp 182.212.000
250 gramRp 455.265.000
500 gramRp 910.320.000
1.000 gramRp 1.820.600.000

Harga buyback (jual kembali ke Antam): Rp 1.724.000 per gram, juga turun Rp 4.000.

Pajak pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9% (tanpa NPWP), atau 0,45% jika menyertakan NPWP.

Sementara Itu, IHSG Justru Menguat ke Level 6.911

Berbeda dengan harga emas yang melemah, bursa saham domestik justru menunjukkan semangat. Pada sesi pembukaan pagi ini, IHSG dibuka menguat di level 6.936,06, dan pada pukul 09.15 WIB bergerak stabil di angka 6.911,76 atau naik 0,21% (14,36 poin) dari hari sebelumnya.

Faktor Pendorong Penguatan IHSG:

  1. Ekspektasi Suku Bunga Tetap dari BI:
    Investor memperkirakan Bank Indonesia akan menahan suku bunga acuan dalam waktu dekat untuk menjaga daya beli dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
  2. Optimisme Menjelang Rilis Data Inflasi:
    Data inflasi yang dirilis awal Juli diperkirakan stabil, mendorong ekspektasi bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga.
  3. Minat Asing Terhadap Saham Blue Chip:
    Terdapat indikasi net buy oleh investor asing terutama di sektor perbankan dan konsumsi.
  4. Sentimen Positif dari Asia:
    • Nikkei Jepang: naik 1,75%
    • Shanghai Composite: naik 0,13%
    • Meski Hang Seng Hong Kong melemah 0,51%, IHSG tetap solid berkat fundamental domestik.

Baca juga: Cara Cerdas Memulai Investasi Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula agar Tak Salah Langkah

Data Perdagangan IHSG Pagi Ini

  • Volume transaksi: 2,61 miliar saham
  • Nilai transaksi: Rp 1,91 triliun
  • Frekuensi transaksi: 193.107 kali
  • Jumlah saham naik: 305
  • Jumlah saham turun: 156
  • Jumlah saham stagnan: 186

Kontras Dua Arah Aset Investasi

Kondisi hari ini menunjukkan dinamika pasar keuangan yang kontras: harga emas cenderung lesu mengikuti tren global, sementara pasar saham Indonesia justru menunjukkan ketahanan dan antusiasme menjelang data makroekonomi penting.

Bagi investor, ini bisa menjadi momentum untuk menyusun ulang portofolio: apakah tetap bertahan di logam mulia, atau mulai melirik saham yang sedang menunjukkan potensi positif?