Jakarta, AipusatID – Awan kelabu menyelimuti pasar modal Indonesia hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah cukup dalam, seiring sentimen global yang masih diliputi ketidakpastian. Keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menahan suku bunga membuat pelaku pasar memilih langkah hati-hati.
IHSG ditutup turun 65,55 poin atau 0,87 persen ke level 7.484,34 pada akhir sesi Kamis sore (31/7/2025). Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 juga mengalami pelemahan 7,68 poin atau 0,96 persen ke posisi 790,47.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pelemahan indeks saham terjadi selaras dengan pasar regional Asia yang ikut melemah menyusul sikap The Fed yang masih mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,5 persen.

Baca juga: Prediksi IHSG Senin 28 Juli 2025: Waspadai Koreksi, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis
The Fed Main Aman, Pasar Global Bereaksi Negatif
Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa suku bunga saat ini dinilai tepat dalam merespons ketidakpastian seputar inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi AS. Tak hanya itu, pelaku pasar juga merespons data ekonomi AS yang menunjukkan hasil di atas ekspektasi, seperti PDB dan lapangan kerja swasta yang meningkat signifikan.
Kini fokus investor global tertuju pada data inflasi Consumer Price Index (CPI) dan klaim pengangguran mingguan yang dijadwalkan rilis hari ini, disusul laporan ketenagakerjaan bulan Juli pada Jumat (1/8).
Asia Ikut Lesu, Data Ekonomi China Bikin Pasar Khawatir
Di kawasan Asia, Bank of Japan (BoJ) juga mempertahankan suku bunga acuan di level rendah 0,5 persen sebagai bagian dari kebijakan normalisasi bertahap.
Sementara dari Tiongkok, badai kekhawatiran datang dari rilis data ekonomi. PMI Manufaktur turun ke level 49,3 pada Juli dari 49,7 bulan sebelumnya—menandai kontraksi keempat berturut-turut. Di sisi lain, PMI Non-Manufaktur ikut tergerus ke level 50,1, terendah sejak November 2024.
Penurunan dua indikator ini semakin memperkuat kekhawatiran bahwa ekonomi China kehilangan momentum di tengah ketegangan dagang dan tarif tinggi dari Amerika Serikat.
Baca juga: IHSG Meroket 3,17% Sepekan, Ini Daftar Saham Paling Berpengaruh dari ASII hingga DCII
Sentimen Domestik: Rebalancing LQ45 dan Rotasi Saham
Dari dalam negeri, pasar juga dipengaruhi oleh rebalancing indeks LQ45 yang akan mulai berlaku pada awal Agustus 2025. Langkah ini dinilai mampu membuka ruang likuiditas baru, namun juga dapat memicu rotasi saham besar-besaran yang membuat pergerakan IHSG lebih fluktuatif.
Sejak pembukaan, IHSG bergerak lesu dan terus tertahan di zona merah hingga akhir perdagangan.
Sektor Infrastruktur Paling Tertekan, Konsumer Masih Tahan Gempuran
Berdasarkan klasifikasi Indeks Sektoral IDX-IC, hanya tiga sektor yang berhasil mencatat kenaikan, yakni:
- Barang Konsumen Primer: naik 0,72 persen
- Barang Konsumen Non Primer: naik 0,53 persen
- Sektor Kesehatan: naik 0,13 persen
Sementara itu, delapan sektor lain justru terkoreksi, dipimpin:
- Infrastruktur: minus 2,41 persen
- Transportasi & Logistik: minus 2,36 persen
- Barang Baku: minus 2,33 persen
Baca juga: Grup Djarum Semakin Gencar! Borong Jutaan Saham SSIA, Kepemilikan Makin Menggenggam
Top Gainer dan Loser Hari Ini
Saham-saham yang mencatat penguatan harga tertinggi:
- BBRC
- BUVA
- CGAS
- KUAS
- COCO
Sedangkan saham-saham yang tertekan paling dalam antara lain:
- OASA
- OKAS
- KBLM
- VAST
- PNGO
Perdagangan Aktif: 41,63 Miliar Saham Ditukar
Bursa mencatat sebanyak 2.004.162 kali transaksi, dengan total volume perdagangan mencapai 41,63 miliar lembar saham senilai Rp18,27 triliun. Dari total tersebut:
- 228 saham mengalami kenaikan
- 412 saham terkoreksi
- 164 saham stagnan
Baca juga: Cek Rekomendasi Saham GOTO, SMBR, dan SSIA untuk Jumat 25 Juli 2025: Peluang Buy atau Waspada?
Bursa Asia Campur Aduk
Berikut performa bursa regional Asia hingga penutupan:
- Nikkei (Jepang): menguat 407,80 poin (1,00%) ke 41.062,50
- Shanghai (Tiongkok): melemah 42,51 poin (1,18%) ke 3.573,21
- Hang Seng (Hong Kong): turun 403,60 poin (1,60%) ke 24.773,22
Straits Times (Singapura): turun 36,24 poin (0,86%) ke 4.183,42