AipusatID – Prospek emas sebagai instrumen investasi diprediksi semakin bersinar pada 2025 mendatang. Sejumlah analis dan lembaga riset menilai bahwa permintaan emas global, khususnya untuk kebutuhan investasi, akan menunjukkan tren peningkatan seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik.
Kondisi ini diperkuat oleh tingginya inflasi di berbagai negara, suku bunga yang belum stabil, hingga volatilitas pasar saham yang membuat investor global mencari alternatif aset yang lebih aman dan stabil. Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven), kembali menjadi primadona.
Baca juga: Kuasai Lebih dari 13.000 BTC, Bhutan Jadi Negara Pemilik Bitcoin Terbesar Ketiga di Dunia
Faktor Pendorong Kenaikan Permintaan Emas Global di 2025
Menurut laporan World Gold Council (WGC), tren kenaikan permintaan emas untuk investasi telah terlihat sejak paruh kedua 2024 dan diperkirakan berlanjut hingga tahun depan. Beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan permintaan ini antara lain:
Ketidakpastian Ekonomi Global
Konflik geopolitik, perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan kawasan Eropa, serta ketegangan dagang antarnegara besar terus membayangi ekonomi global. Investor cenderung beralih ke emas sebagai pelindung kekayaan saat aset berisiko melemah.
Suku Bunga dan Inflasi
Kebijakan suku bunga tinggi dari bank sentral seperti The Fed dan ECB mungkin tidak bertahan lama. Jika pelonggaran moneter kembali diterapkan, emas akan menjadi pilihan menarik karena nilai tukar dolar AS melemah dan inflasi meningkat.
Baca juga: Kuasai Lebih dari 13.000 BTC, Bhutan Jadi Negara Pemilik Bitcoin Terbesar Ketiga di Dunia
Minat dari Investor Institusi dan Retail
Bukan hanya investor ritel, lembaga keuangan besar juga mulai mengakumulasi emas dalam portofolio mereka. Tren pembelian oleh bank sentral dunia juga menambah kekuatan permintaan global.
Baca juga: Investasi Valas dan Emas: Alternatif Cerdas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Dampak Terhadap Harga Emas dan Pasar Investasi
Meningkatnya permintaan emas diprediksi akan berdampak langsung pada harga logam mulia tersebut di pasar internasional. Beberapa analis memperkirakan harga emas bisa menembus level US$2.300–2.500 per troy ounce jika ketegangan global berlanjut dan pasar saham mengalami koreksi besar.
Imbas ke Pasar Domestik
Di Indonesia, tren ini sudah terlihat dengan meningkatnya minat terhadap tabungan emas digital dan pembelian logam mulia fisik dari perusahaan seperti PT Antam dan Pegadaian. Harga emas batangan diperkirakan akan terus naik, seiring dengan tren global dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca juga: Moonveil Luncurkan Token $MORE, Perkuat Ekosistem Game Blockchain Global
Peluang Bagi Investor Pemula
Dengan tersedianya berbagai platform investasi digital, masyarakat kini dapat membeli emas mulai dari nominal kecil. Ini membuka peluang bagi kalangan milenial dan gen Z untuk memanfaatkan tren ini dengan strategi jangka panjang.
Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Masuk ke Emas?
Meskipun harga emas sudah cukup tinggi, banyak analis masih melihat ruang kenaikan di tahun depan. Namun, seperti semua instrumen investasi, emas pun memiliki risiko — terutama jika stabilitas ekonomi global pulih lebih cepat dari perkiraan.
Strategi yang Disarankan
- Investasi bertahap (dollar-cost averaging): Membeli emas dalam jumlah tetap secara berkala untuk mengurangi risiko fluktuasi harga.
- Diversifikasi portofolio: Mengombinasikan emas dengan aset lain seperti saham, reksa dana, atau obligasi.
- Pantau kebijakan suku bunga global dan inflasi: Ini dua indikator utama yang sangat memengaruhi harga emas.
Dengan banyaknya faktor yang mendorong ketidakstabilan ekonomi, permintaan emas global untuk investasi diprediksi akan terus meningkat sepanjang 2025. Baik bagi investor institusi maupun individu, emas menawarkan ketahanan nilai dan proteksi terhadap inflasi, menjadikannya salah satu aset paling menarik dalam kondisi penuh ketidakpastian.
Bagi masyarakat Indonesia, ini bisa menjadi momentum untuk mulai mempertimbangkan investasi emas sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang yang lebih stabil dan aman.